TORAJA UTARA - Proyek peningkatan jalan poros penghubung Toraja Utara dengan Luwu di Sa'dan Sangkaropi, kecamatan Sa'dan, kini masuk masa pemeliharaan namun di beberapa titik sejumlah talud jalan kembali ambruk, Minggu (5/12/2021).
Bahkan masih ada sejumlah talud jalan yang sudah mulai retak dari atas hingga ke bawah dan nyaris ambruk akibat diduga tidak kuat menahan beban dari tanah timbunan di setiap bahu jalan.
Sebelumnya, di akhir bulan Maret saat anggota Komisi 3 DPRD Toraja Utara meninjau langsung proses pekerjaan tersebut, dijumpai beberapa proses pekerjaan pembangunan draenase serta talud yang diduga tidak sesuai mekanisme teknis pembangunan kontruksi suatu bangunan draenase dan talud jalan.
Diduga, penempatan material draenase serta talud langsung di dudukkan diatas permukaan tanah lembek bagian atas tanpa membuat galian kebawah sebagai pondasi dudukannya.
Baca juga:
Jembatan Lanrae-Nepo Mallusetasi Hanyut
|
Sehingga ada 3 titik talud yang tinggi 3 meter sudah 2 kali rubuh atau ambruk. Selain itu bangunan talud yang rata rata 3 meter di bangun dengan posisi tegak lurus tanpa ada kemiringan untuk tumpuan menahan beban.
Dikonfirmasi langsung, pada Jumat (3/12/2021) ke Kepala Cabang PT. Delta Batara Jaya, Agustinus Isak Pindan yang akrab dipanggil Gusti, menjelaskan bahwa rubuhnya talud tersebut akibat tingginya curah hujan. Dan progres pekerjaan tersebut masih dalam masa pemeliharaan sehingga untuk talud di beberapa titik yang rusak tetap akan di perbaiki.
"Ya, itu beberapa titik talud yang rusak di akibatkan dari tingginya curah hujan dan tetap akan di perbaiki. Kami tetap bertanggung jawab akan memperbaiki talud yang rusak, sambil menunggu curah hujan menurun", ungkap Agustinus Isak.
Selaku Kepala cabang PT Delta Batara Jaya, Agustinus menjelaskan juga jika masa pemeliharaan sampai bulan Oktober tahun 2022.
(Widian)